http://www.iconarchive.com/show/red-orb-alphabet-icons-by-iconarchive/Letter-W-icon.html bagi bagi ilmu: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PSIKOSOSIAL PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PSIKOSOSIAL PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL



Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa I



Disusun oleh :
Saddam Pratama Y
Sri Utami Maulida
Teddy Kurnadi
Waluyo
Wasid Hagono
Winari
Yuli Chintya Dewi



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
DIII KEPERAWATAN
2011

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PSIKOSOSIAL PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN TERMINAL

A.    Data Demografi

a)      Biodata klien
1.      Nama                                : Ny. B
2.      Usia                                  : 35 tahun
3.      Jenis Kelamin                   : Perempuan
4.      Bahasa Dominan              : Sunda
5.      Status Perkawinan           : Menikah
6.      Alamat                             : Tawang Kulon, Tasikmalaya
7.      Tanggal Masuk                 : 10 Maret 2011
8.      Tanggal Pengkajian          : 12 Maret  2011
9.      Ruang Rawat                   : R.3
10.  Nomor Rekam Medik      : 130809
11.  Diagnosa Medis               : Ca. Rahim
12.  Riwayat Alergi                 : -
13.  Diet                                  : TKTP           

b)      Penanggung jawab
1.      Nama                                :Tn. P
2.      Usia                                  :40 tahun
3.      Jenis Kelamin                   :Laki-laki
4.      Pekerjaan                          :Wiraswasta
5.      Hubungan dengan klien   :Suami

B.     Keluhan Utama
Klien mengeluh pusing, karena semalaman tidak bisa tidur  memikirkan perdarahan yang banyak dari vaginanya.

C.     Penampilan Umum Dan Perilaku Motorik
1.      Fisik
a.       Berat Badan                : 47 kg
b.      Tinggi badan               : 156 cm
c.       Tanda-tanda vital        : TD: 100/70mmhg, RR: 16 x/menit, Nd: 40x/menit, T: 370C

2.      Riwayat Pengobatan Fisik
Klien sudah pernah berobat ke Puskesmas dan Pengobatan Alternatif.

D.    Faktor Predisposisi
Klien divonis menderita kanker rahim stadium IV B.

E.     Faktor Presipitasi
Klien mengatakan tidak cukup uang untuk berobat ke Rumah Sakit. Klien mengatakan berat badannya cepat menurun dan tidak nafsu makan.

F.      Masalah Keperawatan
Cemas kematian

G.    Tingkat Ansietas
Tingkat ansietas klien berat ditandai dengan :
a.       Klien tampak sedih yang mendalam
b.      Klien tampak cemas
c.       Klien tampak pucat
d.      Klien terus menanyakan
e.       Klien tampak murung

H.    Riwayat Keluarga
Klien tinggal bersama suami dan seorang anak. Klien sudah berkeluarga selama 10 tahun. Menurut klien, keluarganya sangat harmonis dan belum pernah ada permasalahan besar dalam keluarganya. Selain itu, klien mengatakan bahwa keluargnya selalu malakukan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan bersama.

I.       Riwayat Sosial

a.       Pola sosial
Menurut suami klien, klien merupakan seorang pribadi yang terbuka dan ramah. Peran serta dalam kelompok baik selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh lingkungan setempat. Dalam melakukan hubungan dengan orang lain klien mengaku tidak mengalami kesulitan.
b.      Obat –obatan yang Dikonsumsi
Klien mengaku  pernah mengonsumsi obat-obatan herbal diluar resep dan saat ini klien juga mengkonsumsi  vitamin yang sudah diresepkan oleh dokter.
c.       Klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan dan alkohol untuk mengatasi  kecemasannya.

J.       Status Mental dan Emosi
·         Penampilan
Klien tampak pucat, ekspresi wajah sedih dan murung.
·         Tingkah laku
Klien mengatakan tidak nafsu makan, karena memikirkan penyakit yang dideritanya.  Dan klien pun selalu menanyakan tentang kematiannya.
·         Pola komunikasi
Dalam berkomunikasi, klien lebih sering diam.
·         Mood dan Afek
Klien merasa cemas dengan penyakit yang dideritanya dan selalu mengeluh akan keadaannya.
·         Proses Pikir
Dalam proses pikir klien selalu memikirkan tentang apa yang akan dialaminya setelah mengalami kematian.
·         Persepsi
Klien  mengalami penurunan perhatian
·         Kognitif
(a)    Orientatif realita
-          Waktu  :
-          Tempat :
-          Orang :
-          Situasi :
(b)   Memori
Klien mampu mengingat pertanyaan yang diajukan oleh perawat dan segera menjawab pertanyaan tersebut dengan jelas








K.    POHON MASALAH

Ketakutan menghadapi         Nutrisi kurang dari kebutuhan     Istirahat tidak terpenuhi     
kematian                             
















Ansietas Berat
 


 




       Gangguan pemenuhan nutrisi            Gangguan pola tidur


                  Ca. Rahim

L.     Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

1.      Merasa kehilangan harapan hidup dan terisolasi dari lingkungan sosial
Tujuan :
Klien merasa tenang menghadapi sakaratul maut sehubungan dengan sakit terminal
Intervensi :
·         Dengarkan dengan penuh empati setiap pertanyaan dan berikan respon jika dibutuhkan klien dan gali perasaan klien.
·         Berikan klien harapan untuk dapat bertahan hidup.
·         Bantu klien menerima keadaannya sehubungan dengan ajal yang akan menjelang.
·         Usahakan klien untuk dapat berkomunikasi dan selalu ada teman di dekatnya.
·         Perhatikan kenyamanan fisik klien.







2.      Kehilangan harga diri
Tujuan :
Mempertahankan rasa aman, tenteram, percaya diri, harga diri dan martabat klien
Intervensi :
·         Gali perasaan klien sehubungan dengan kehilangan.
·         Perhatikan penampilan klien saat bertemu dengan orang lain.
·         Bantu dan penuhi kebutuhan dasar klien antara lain hygiene, eliminasi.
·         Anjurkan keluarga dan teman dekat untuk saling berkunjung dan melakukan hal – hal yang disenangi klien.
·         Beri klien support dan biarkan klien memutuskan sesuatu untuk dirinya, misalnya dalam hal perawatan.

3.      Depresi
Tujuan :
Mengurangi rasa takut, depresi dan kesepian.
Intervensi :
·         Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan sedih, marah dan lain-lain.
·         Perhatikan empati sebagai wujud bahwa perawat turut merasakan apa yang dirasakan klien.
·         Bantu klien untuk mengidentifikasi sumber koping, misalnya dari teman dekat, keluarga ataupun keyakinan klien.
·         Berikan klien waktu dan kesempatan untuk mencerminkan arti penderitaan, kematian dan sekarat.
·         Gunakan sentuhan ketika klien menunjukkan tingkah laku sedih, takut ataupun depresi, yakinkan bahwa perawat selalu siap membantu.
·         Lakukan hubungan interpersonal yang baik dan berkomunikasi tentag pengalaman-pengalaman klien yang menyenangkan.

4.      Cemas, ditandai dengan klien selalu bertanya tentang penyakitnya, adakah perubahan atau tidak (fisik), raut muka klien yang cemas.
Tujuan :
Klien tidak cemas lagi dan klien memiliki suatu harapan serta semangat hidup.

Intervensi :
·         Kaji tingkat kecemasan klien.
·         Jelaskan kepada klien tentang penyakitnya.
·         Tetap mitivasi (beri dukungan) kepada klien agar tidak kehilangan harapan hidup dengan tetap mengikuti dan mematuhi petunjuk perawatan dan pengobatan.
·         Anjurkan kepada klien untuk tetap berserah diri kepada Tuhan.
·         Datangkan seorang klien yang lain yang memiliki penyakit yang sama dengan klien.
·         Ajarkan kepada klien dalam melakukan teknik distraksi, misal dengan mendengarkan musik kesukaan klien atau dengan teknik relaksasi, misal dengan menarik nafas dalam.
·         Beritahukan kepada klien mengenai perkembangan penyakitnya.
·         Ikut sertakan klien dalam rencana perawatan dan pengobatan.

5.      Koping individu tidak efektif, ditandai dengan klien yang selalu mengeluh tentang keadaan dirinya, menghindari kontak sosial.
Tujuan :
Koping individu positif
Intervensi :
·         Gali koping individu yang positif yang pernah dilakukan oleh klien.
·         Jelaskan kepada klien bahwa setiap manusia itu pasti akan mengalami suatu kematian dan itu telah ditentukan oleh Tuhan.
·         Anjurkan kepada klien untuk tetap berserah diri kepada Tuhan.
·         Perawat maupun keluarga haruslah tetap mendampingi klien dan mendengarkan segala keluhan dengan rasa empati dan penuh perhatian.
·         Tetap memotivasi klien agar tidak kehilangan harapan untuk hidup.
·         Kaji keinginan klien mengenai harapa untuk hidup/keinginan sebelum menjelang ajal.
·         Bantu klien dalam mengekspresikan perasaannya.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar